Kamis, 01 Februari 2018

WADUHH..!!!!! CERITA SEDIH PELAJAR PEKALONGAN USAI GERHANA BULAN TOTAL...



Akong88-Indonesia-- Usai tiga fenomena langka sekaligus Supermoon, Blue Moon,dan gerhana bulan( Super Blue Blood Moon), banjir melanda sejumlah wilayah pesisir pantura Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Hujan deras Mengguyur sekitar delapan jam sejak Rabu malam hingga Kamis (1/2/2018) dini hari. Sungai Sragai pun tidak mampu menampung debit air hujan yang turun semalaman bersama dengan gerhana bulan total.

Selain ratusan permukiman warga, sejumlah gedung perkantoran ataupun sekolah todak luput dari terjangan banjir. Salah satunya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sragi.



Seluruh ruangan kelas, ruang guru, dan ruang lain tergenang banjir dengan ketinggian antara 20-40 sentimeter

Menurut Kepala SMAN 1 Sragi, seluruh ruang kelas yang berjumlah 27 dan lima ruang laboratorium, termasuk ruang guru, tergenang banjir usai fenomena gerhana bulan total. Yang tidak tergenang hanya masjid dan GOR.

"Baru kali ini banjir paling parah, biasanya cuma di jalan saja enggak sampai masuk kayak gini," ucap Rusmono, Kamis(1/2/2018).

Kertas Ujian Try Out Tergenang Banjir 



Rusmono menerangkan pula, jumlah seluruh siswa adalah 753. Kamis ini, seluruhnya siswa kelas XII melaksanakan ujian TRY OUT hari keempat. Namun, karena semua ruang kelas tergenang banjir, seluruh siswa diliburkan.

Ujian Try Out terpaksa diundur besok atau jumat(2/2/2018), "Karena kertas soal dan lembar kegiatan siswa (LKS) Basah dan sebagian terendam banjir," Katanya

Ia menyatakan, jika banjir masih menggenang, kegiatan belar mengajar untuk kelas X dan XI terpaksa juga liburan. Togel Online

"Kelas X dan XI masuk siang. Kalau masih banjir, ya terpaksa kami liburkan," Ujarnya.

Angga, salah satu siswa kelas XII mengatakan, baru pertama kali sekolahnya tergenang banjir. "Sayang banget, Try Out-nya di ketunda. Semoga cepat surut airnya dan besok jumat bisa ujian," Ucap Angga.

Banjir Melanda 5 Kecamatan



Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujatmiko mengatakan berdasarkan Laporan dara yang diterimanya banjir melanda di lima Kecamatan

Selain sekolah Sragi, Kecamatan Siwalan, Kecamatan Tirto, Kecamatan Wiradesa, dan Kecamatan Wonokerto. Bandar Togel

"Jadi sampai saat ini masuk terus kita lakukan pendapatan. Tapi, belum ada warga yang sampai mengungsi," Katanya

Hanya saja, BPBD Pekalongan tetap mamantau kondisinya. "Karena curah hujan masih tinggi dan genangan air masih terjadi," Ujar Bambang.

Langit Kota Medan Tertutup Awan



Fenomena Super Blue Blood Moon yang terjadi pada Rabu malam, 31 Januari 2018, tidak teramati dengan jelas di kota Medan, Sumatera Utara. Sebab, Bulan di atas langit kota Medan tertutup awan.

Kepala Observation Ilmu Falak ( OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar mengatakan, bahkan Bulan sama sekali tidak terlihat karena cuaca atau keadaan langit di Medan secara umum berawan. Perkiraan pihaknya, gerhana bulan melintas di kota Medan, Pukul 19.00 WIB - Pukul 22.00 WIB.

"Tim OIF UMSU mulai menyaksikan fenomena gerhana bulan sejak sore hari kemarin. Mulai Pukul 18.48 WIB, tapi langit berawan" Kata Arwin di Kampus Pascasarjana UMSU, jalan Denai, Kamis (1/2/2018).

Ia menjelaskan, fenomena unik Supermoon , Blue Moon, Blodd Moon hanya terjadi dalam waktu lama, bahkan bisa mencapai ratusan tahun. Namun, kali ini gerhana bulan tidak terlihat jelas lantaran keadaan cuaca di kota Medan yang tidak mendukung

"Tadinya kita harap pukul 22.11 WIB bisa menyasilkan gerhana bulan dan cuaca akan cerah. Namun, tidak juga," Jelasnya.

Secara umum gerhana bulan terjadi setiap tahun, minimal dua kali dalam setahun. Tetapi, unutk fenomena Supermoon, bisa terjadi berkisar ratusan tahun sekali. "Fenomena langka, sangat langka," Ujarnya

Seorang warga Medan, Sutrino, mengaku sedikit kecewa karena tidak bisa melihat gerhana bulan terlebih dengan jelas. Padahal, warga jalan sisingamangaraja ini sangat ingin memperlihatkannya secara langsung kepada anaknya.

"Saya mau kasih lihat ke anak tentang fenomena alam itu, tapi enggak terlihat kali. Mau bagaimana lagi," Ungkapnya.

14 Teleskop dan Salat Khusuf



Sementara, Rektor UMSU Agussani menuturkan, merujuk data yang diperoleh dari panitia pengamatan gerhana bulan, Kurang lebih 3.500 warga Kota Medan datang ke Kampus Pascasarjana UMSU untuk melihat langsung fenomena alam tersebut.

"Sangat banyak yang datang kemari untuk melihat. Namun, fenomena Supermoon tidak terlihat dengan jelas," tuturnya.

Agussani membeberkan, OIF UMSU menyiapkan 14 Teleskop untuk menyaksikan gerhana bulan tersebut. Ke-14 teleskop disediakan untuk warga dan panitia agar dapat menyaksikan fenomena Supermoon, Sekaligus bagian dari program OIF UMSU untuk mengedukasi masyarakat.

"Kita edukasi masyarakat untuk mengetahui ciptaan Allah yang sangat sempurna," Ungkapnya

Terkait fenomena langka tersebut, masyarakat muslim di Kota Medan melaksanakan salat gerhana bulan yang dalam bahasa Arab disebut Khusuf. Warga melaksanakan salah Khusuf di kampus Pascasarjana UMSU saat fenomena alam itu terjadi.

"Kita ( Kaum muslim ) dianjurkan mengerjakan salat sunah Khusuf saat terjadi gerhana bulan. Salat ini terbilang sunah muakad," Kata Agussani. Bonus New Member

Usai melaksanakan salat gerhana bulan tersebut, warga juga sangat antusiasi ingin menyaksikan gerhana bulan. Masyarakat saling bergantian melihat gerhana bulan tersebut dengan menggunakan teleskop yang telah disediakan oleh OIF UMSU.