BERITA TERBARU...!!!! KOREA UTARA BUKAN INGIN MENGHANCURKAN AS,AKAN TETAPI.......

Akong88-Indonesia-- Dalam sejumlah narasi politik dan media arus utama, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un digambarkan sebagai orang gila serta tidak rasional atas sepak terjangnya dalam mengembangkan persenjataan nuklir dan rudal

Narasi yang sama juga kerap mendeskripsikan bahwa proyek pengembangan persenjataan itu dilakaukan oleh Kim Jong-un demi menghancurkan Amerika Serikat.

Namun, seorang pakar dan analis tidak sependapat dengan dua narasi diatas.

"Kim Jong-un tidak gila. Ia memiliki kontrol yang terkonsolidasi atas negara tersebut dengan menggunakan cara-cara yang sangat efektif dan kejam,"  kata Jeffrey Lewis, pakar kebijakan nuklir Middlebury Institute of Internasional Studies di Monterey, Amerikat Serikat. Bandar Togel

Sedangkan terkait tujuan di balik ambisi Kim Jong-un untuk memiliki senjata rudal dan nuklir, Lewis mengatakan bahwa keduanya diduga kuat akan digunakan untuk pertahanan diri.

"Kim Jong-un hanya bersedia melakukan hal-hal yang mengerikan untuk melindungi dirinya sendiri, yang menurut saya memberi tahu kita sesuatu tentang kredibilitas ancaman nuklir Korea Utara," Lanjutnya.

Hal semacam itu memang tujuan utama dari senjata yakni untuk mempertahankan diri. Namun, argumentasi tentang pertahanan diri tidak hanya satu-satunya alasan di bali ambisi Kim Jong-un untuk memilki senjata rudal dan nuklir untuk Korea Utara. Togel SG

Berikut penjelasan mengenai alasan dan tujuan utama di balik proyek rudal dan nuklir Korea Utara:

Bercermin dari Irak dan Libya 



Menurut pakar, salah alasan di balik ambisi Kim Jong-un untuk memiliki senjata rudal dan nuklir adalah karena diri telah bercermin dari invasi Amerika Serikat ke Irak pada 2003

"Bagaimana Anda menyakinkan Korea Utara, ketika mereka mendatangi sebuah kesepakatan, bahwa mereka tidak berakhir seperti Saddam Hussein di Irak," Kata Jeffery Lewis, Pakar kebijakan nuklir Middlebury Institute of Internasional Studies di Monterey, Amerika serikat.

"Saddam benar-benar telah menghentikan program senjata pemusnah masssal mereka, dan AS masih terus maju dan mengatakan bahwa mereka memilikinya, terus maju hingga AS akhirnya mengivasi mereka (Irak)," Tambahnya. Togel Online

Begitu juga dengan Libya. Ketika AS telah memaksa pelucutan nuklir dan Libya mematuhinya, Washington kemudian tetap melakukan intervensi negara tersebut dengan menggulingkan rezim Moammar Gaddafi yang berkuasa.

Keputusan kebijakan luar negeri itu terjadi selama pemerintahan Kim Jong Il, Ayah dari Kim Jong-un.

"Kim Jong-un, menurut saya, takut berakhir seperti Saddam Hussien atau Muammar Gaddafi," kata Lewis.

"Dia takut bahwa AS akan melakukan kepadanya apa yang telah kita lakukan terhadap mereka, dan telah memutuskan bahwa senjata nuklir adalah cara terbaik untuk mencegahnya," Tambahnya

Demi Memperkuat Daya Tawar Diplomasi Korut

Beberapa laporan menyebut bahwa Kim Jong-un ingin menggunakan senjata nuklir untuk memberikan mereka kekuatan daya tawar dalam berdiplomasi dengan korea selatan, Khususnya dalam dialog soal re-unifikasi Utara- Selatan

"Saya yakin, jika diberi pilihan antara mengendalikan Korea Utara dan Selatan, dia jelas akan lebih memilih untuk mengendalikan semuanya," Jeffrey Lewis, pakar kebijakan nuklir Middlebury institute of Internasional Studies di Monterey, Amerika Serikat. Togel HK

Apa yang mungkin terjadi dan mungkin mengejutkan banyak orang, adalah bahwa rudah dan nuklir tersebut akan digunakan oleh Korea Utara untuk memperbaiki hubungannya dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat.

Lewis menganalogikannya seperti relasi AS dan China yang akan usai Tiongkok mengumumkan memiliki persenjataan nuklir dan rudal, justru cenderung menjadi lebih seperti masa kini.